Penggemar Minum Teh Selamatkan Perajin Kerampik Klampok


BANJARNEGARA, (PR).- Keramik Klampok Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah sempat berjaya pada era 1996. Kini produk keramik dari bahan baku tanah liat kondisinya sudah kembang kempis.
Produsen yang masih bertahan hanya beberapa orang saja. Sedangkan puluhan perajin keramik lainnya sudah banyak bertumbangan kalah dengan perangkat plastik. Sebagian perajin keramik terselamatkan karena kini masih banyak yang mempertahankan budaya minum teh.
Mereka, para perajin keramik bertahan karena masih adanya budaya lama yang sengaja dipelihari hingga kini, yakni budaya ngeteh atau minum teh dengan perangkat minuman yang terbuat dari tanah liat, atau lebih sohor dengan teh poci.
Gaya hidup ngeteh dengan poci, budaya lama yang masih di pertahankan kafe, restoran dan perhotelan, adalah buatan perajin keramik Klampok. Satu set perangkat minum teh, terdiri dari tiga buah cangkir dan teko terbuat dari tanah liat. Tradisi ngeteh dengan poci tanah liat secara tidak langsung ikut melanggengkan produk keramik dari Kota Banjarnegara .
Perajin keramik Klampok yang bertahan hingga kini, karena ada order dari sejumlah perusahaan teh di wilayah pantura Jawa Tengah seperti Tegal, Brebes atau Slawi termasuk berbagai rumah makan, hotel serta kafe di Solo, Jakarta dan lainnya
Salah satu perajin yang masih bertahan, yakni Supriyanti (48) pemilik show room "Keramik Usaha Karya" di Klampok. Kini dia hanya membuat perlengkapan minum teh dan kopi. Satu buah poci dan tiga cangkir tersebut dalam sebulan bisa diproduksi hingga 40.000 set.